Kebutuhan Translator Dalam Industri Dubbing

Written By :

Category :

Jasa Dubbing

,

Karir

,

Umum

Posted On :

Share This :

Sebagai seorang translator profesional, Anda tentu memahami bahwa menerjemahkan bukan sekadar mengalihkan kata-kata dari satu bahasa ke bahasa lain. Namun, dalam konteks menerjemahkan dialog untuk industri dubbing film, animasi, atau game, tugas ini menjadi lebih kompleks. Tidak hanya membutuhkan kemampuan bahasa, tetapi juga keterampilan khusus dan treatment yang membedakannya dari menerjemahkan dokumen. Mari kita eksplorasi lebih dalam.

1. Memahami Konteks dan Karakter

Dialog dalam film, animasi, atau game tidak berdiri sendiri. Setiap kata, frasa, dan intonasi mencerminkan karakter, suasana hati, dan alur cerita. Oleh karena itu, penerjemah harus memahami konteks secara menyeluruh. Misalnya, dialog yang diucapkan oleh karakter anak-anak dalam animasi harus terasa ringan, ceria, dan sesuai dengan usia mereka.

2. Sinkronisasi Waktu (Timing)

Dalam dubbing, hal yang paling krusial adalah dialog harus sesuai dengan durasi waktu yang tersedia di layar. Hal ini penting agar gerakan bibir (lip-sync) karakter selaras dengan dialog yang diterjemahkan. Misalnya, kalimat panjang hasil translate dari bahasa sumber mungkin perlu disederhanakan tanpa mengurangi makna agar sesuai dengan waktu tayang.

3. Kesesuaian terhadap Budaya dan Idiom Lokal

Penerjemahan dialog juga harus mempertimbangkan idiom, humor, dan referensi budaya. Sebuah lelucon dalam bahasa sumber mungkin tidak relevan atau tidak lucu jika diterjemahkan secara literal. Oleh karena itu, penerjemah perlu menemukan padanan yang sesuai dengan budaya target tanpa kehilangan esensi lelucon tersebut. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah penerjemah harus memperhatikan dan memahami mengenai sensitifitas dan pembatasan dalam budaya lokal.

4. Adaptasi untuk Performa Aktor Dubbing

Dialog yang diterjemahkan harus nyaman diucapkan oleh aktor dubbing. Kalimat yang terlalu panjang atau rumit bisa menjadi tantangan saat direkam. Oleh sebab itu, penerjemah perlu mengadaptasi dialog agar terdengar alami saat diucapkan, bahkan jika itu berarti harus mengubah struktur kalimat secara signifikan.

5. Kolaborasi dengan Tim Kreatif

Proses penerjemahan untuk dubbing sering melibatkan kolaborasi dengan voice director atau pengarah dubbing. Hal ini memastikan dialog yang diterjemahkan sudah sesuai dengan visi kreatif proyek. Masukan dari tim ini sangat penting untuk menyempurnakan terjemahan agar proses perekaman dubbing berjalan lebih efisien.

6. Kreativitas yang Tinggi

Menerjemahkan dialog membutuhkan kreativitas lebih dibandingkan dokumen teknis. Anda mungkin perlu menciptakan kembali dialog yang tidak hanya akurat secara makna, tetapi juga menarik secara emosional dan relevan dengan audiens target.

Misalnya, dalam sebuah game dengan tema petualangan, dialog harus memotivasi pemain dan menciptakan keterlibatan emosional. Hal ini berbeda dari dokumen teknis yang lebih fokus pada kejelasan informasi.

7. Perbedaan antara Subtitling dan Dubbing

Meskipun sama-sama menerjemahkan dialog, subtitling dan dubbing memiliki pendekatan yang berbeda:

  • Subtitling:
    • Fokus pada keterbacaan. Teks harus singkat dan mudah dibaca dalam waktu singkat.
    • Tidak perlu mengikuti lip-sync atau intonasi aktor.
    • Memerlukan keahlian dalam merangkum dialog tanpa kehilangan makna.
  • Dubbing:
    • Fokus pada sinkronisasi suara dan gerakan bibir karakter.
    • Dialog harus terdengar alami saat diucapkan.
    • Lebih membutuhkan adaptasi kreatif untuk mencocokkan emosi dan nada.

8. Perhitungan Fee untuk Dubbing

Dalam industri dubbing, fee untuk menerjemahkan dialog umumnya dihitung berdasarkan durasi audio atau video yang diterjemahkan. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi perhitungan fee:

  • Durasi Materi: Fee biasanya dihitung per menit, misalnya Rp. 15.000 per menit untuk per episode, jumlah episode dan durasi episode dalam satu judul juga menjadi faktor penting, terutama untuk jenis film seri seperti drama atau animasi. Volume yang lebih besar biasanya memungkinkan negosiasi tarif yang lebih fleksibel, namun tetap mempertimbangkan tingkat kesulitan proyek.
  • Jenis Proyek: Film layar lebar, animasi, atau game mungkin memiliki tarif berbeda karena tingkat kreativitas yang dibutuhkan. Dalam game, tarif sering kali dihitung berdasarkan jumlah baris dialog (per line), dengan variasi harga bergantung pada banyaknya jumlah line dan biasanya ada tarif minimum yang disesuaikan dengan tingkat kompleksitas serta panjang dialog tersebut.
  • Layanan Tambahan: Jika termasuk time coded script, biasanya ada tambahan biaya yang dihitung berdasarkan kompleksitas dan volume materi.

Contoh Perhitungan Fee untuk Film Seri

Untuk memberikan gambaran yang lebih nyata, berikut adalah contoh perhitungan fee untuk proyek film seri:

  • Durasi per Episode: 30 menit.
  • Jumlah Episode: 20 video.
  • Harga per Menit: Rp. 15.000.

Total Perhitungan:

Durasi total proyek = 30 menit x 20 episode = 600 menit. Harga total = 600 menit x Rp. 15.000 = Rp. 9.000.000.

Penutup

Menerjemahkan dialog untuk kebutuhan dubbing adalah seni yang memadukan keahlian bahasa, pemahaman budaya, dan kreativitas. Proses ini menuntut penerjemah untuk tidak hanya menjadi “pengalih bahasa,” tetapi juga seorang kreator yang mampu menyampaikan esensi cerita ke audiens baru.

Untuk para profesional di bidang penerjemahan, peluang dalam industri ini sangat luas. Dengan memahami kebutuhan khusus ini, Anda dapat memperluas keahlian Anda dan menciptakan peluang baru. Jadi, apakah Anda tertarik menerima tantangan baru ini?